Map 

IHSG 1 Februari ditutup menguat  pada level 5,327 atau sebesar 0.62%. Asing membukukan beli bersih 364Milliar dari total transaksi Rp7.5Trilliun dalam satu hari perdagangan kemarin. Sebanyak 165 saham menguat, 145 saham melemah dan 109 saham bergerak stagnan. Hari ini kami memprediksi IHSG akan menguat untuk menguji resistance pada level 5,350.
Berikut Heatmap perdagangan 1 Januari 2017 kemarin







------------------------

                                                                 
Global
Commodity Indices



------------------------

HIGHLIGHT NEWS

1. Asing Borong Saham BUMN, IHSG Menguat 0.62%
britama.com, Investor asing tercatat melakukan beli bersih sebesar Rp363,86 miliar pada perdagangan Rabu (01/02/2017). Adapun total perdagangan efek di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini tercatat sebanyak 29,35 miliar lembar dengan nilai transaksi sebesar Rp7,54 triliun dan indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup naik 33,06 poin (+0,62%) ke level 5.327,16.

Separuh lebih penggerak IHSG bergerak menguat, penguatan terbanyak terjadi pada pertambangan (+1,44%) dan aneka industri (+1,11%). Sementara sektor yang mengalami pelemahan paling banyak, yaitu sektor pertanian (-1,69%) dan konstruksi, properti & real estat (-0,65%). Jumlah emiten yang ditransaksikan oleh investor asing hari ini adalah 216 emiten di pasar reguler dan 38 emiten di pasar nego
Investor asing tercatat melakukan beli bersih di pasar reguler sebesar Rp420,05 miliar, namun secara jumlah efek tercatat jual sebanyak 373,24 juta lembar. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), menjadi emiten yang paling banyak dibeli investor asing di pasar reguler, dengan nilai beli bersih masing-masing emiten sebesar Rp256,36 miliar, Rp124,06 miliar, Rp122,15 miliar dan Rp37,18 miliar.


Sedangkan di pasar nego investor asing tercatat melakukan jual bersih sebesar Rp56,18 miliar dengan jumlah efek yang dijual sebanyak 42,07 juta lembar. Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menjadi emiten yang paling banyak dijual bersih investor asing di pasar nego, dengan nilai jual bersih masing-masing emiten sebesar Rp36,52 miliar dan Rp16,53 miliar.(Britama.com: Link)

2. Sejumlah Tambang Raksasa Terganggu, Harga Tambang Kian Perkasa
Bisnis.com, JAKARTA--Harga emas tembaga berpeluang menembus level US$6.000 per ton seiring dengan proyeksi menurunnya pasokan global dari sejumlah tambang besar di dunia.
Daniel Morgan, analis UBS Group AG, mengatakan terjadinya aksi mogok pekerja BHP Billiton di tambang Escondida, Chili, sebagai unit produksi terbesar di dunia, menumbuhkan ekspektasi berkurangnya pasokan tembaga pada 2017 sekitar 1 juta ton atau 5% dari suplai global. Angka ini bertumbuh dari pengurangan produksi sebesar 600.000 ton pada tahun lalu.
Mulai Senin (30/1), serikat pekerja memutuskan aksi pemogokan karena tuntutan kenaikan upah. Pasalnya, harga tembaga sudah meningkat cukup tinggi. Pada penutupan perdagangan Selasa (31/1) di bursa London Metal Exchange (LME), harga tembaga naik 2,94% atau 171 poin menjadi US$5.991 per ton. Ini merupakan level tertinggi sejak Juni 2015.
Sepanjang tahun berjalan, harga sudan bertumbuh 8,23%. Pada 2016, harga tembaga menguat 17,65%. Menurut BHP Billiton, Escondida tersebut merupakan tambang tembaga terbesar di dunia. Tingkat produksi di proyek tersebut dapat menghasilkan sekitar 1,1 juta ton dalam setahun. Namun, perusahaan masih enggan menanggapi perihal pemogokan pekerja.
Morgan menyampaikan, penghentian operasi tambang Econdida bertepatan dengan gangguang pasokan dari tambang Grasberg di Papua, Indonesia. Grasberg merupakan tambang tembaga terbesar kedua di dunia.
Freeport-McMoRan Inc., selaku pengelola masih terkena larangan ekspor konsentrat tembaga. Pemerintah Indonesia masih meminta agar PT Freeport Indonesia mengubah lisensi Kontrak Karya menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus.
Pasar tembaga juga didukung cuaca buruk di wilayah utara Peru. Tambang Cerro Verde milik Freeport di lokasi tersebut mengalami banjir, sehingga mengganggu proses produksi dan distribusi. "Dengan sentimen pengurangan produksi, harga tembaga berpotensi menembus US$6.00 per ton dalam waktu dekat," tuturnya seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (1/2/2017).
Bila pengurangan produksi bertahan dalam jangka panjang, rerata harga tembaga 2017 berpeluang mencapai kisaran US$6.600 per ton. Ibrahim, Direktur Utama PT Garuda Berjangka, menuturkan sebagian besar komoditas bakal mengalami peningkatan pada 2017 seiring dengan proyeksi membaiknya fundamental. Salah satu komoditas yang menjadi primadona ialah tembaga.
Adapun harga tembaga terdorong oleh proyeksi meningkatnya penyerapan untuk pembangunan infrstruktur skala besar di AS dan China. Oleh karena itu, pada 2017 harga berpotensi menguat ke area US$7.000-an per ton.
Presiden AS Donald Trump berjanji mengalokasikan dana US$550 miliar dalam rencana lima tahun untuk membangun jalan, bandara, dan jembatan. Adapun Negeri Panda sudah menginvestasikan US$1,4 triliun dalam 10 bulan pertama 2016 untuk infrastruktur seperti jalan, rel kereta api, dan jaringan telekomunikasi.(bisnis.com: Link)

3. Trada Maritime Segera Lunasi Hutang
JAKARTA. PT Trada Maritime (TRAM) telah mencapai beberapa kesepakatan terkait pelunasan hutang kepada beberapa instansi pemberi pinjaman. Rencananya hutang-hutang tersebut akan segera dilunasi.
Direktur Trada Maritime, Asnita Kasmy menyampaikan perseroan telah melakukan kesepakatan terkait restrukturisasi hutang perseroan kepada beberapa instansi. Pertama, telah ada kesepakatan dengan pihak International Finance Corporation (IFC) dan Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ (BTMU) untuk melunasi hutang sekitar US$ 34,9 juta.
"Pelunasan melalui penjualan aset (Asset Settlement) kapal FSO Lentera Bangsa dan cash settlement. Finalisasi penyelesaian hutang diharapkan akan selesai pada kuartal 1 tahun ini," ujar Asnita dalam keterangan tertulis yang diterima KONTAN, Rabu (1/2).
Kedua, Trada juga sudah mencapai kesepakatan dengan Bank Mandiri Singapura terkait hutang perseroan sejumlah US$ 10 juta. Penyelesaian hutang termasuk perpanjangan atas fasilitas kredit, penjualan asset (Asset Settlement) kapal MV Samudera Bangsa dan cash settlement.
Ketiga, perseroan telah melakukan komunikasi secara intensif dengan ICBC untuk penyelesaian hutang perseroan senilai US$ 8,26 juta. Diharapakan dalam waktu dekat ini dapat meraih dan menandatangani kesepekatan seluruh hutang Perseroan di ICBC. "Penyelesaian hutang termasuk di antaranya penjualan aset," katanya.(Kontan: Link)





                                                    -------------------------------------

DAILY STOCKPICK
2 FEBRUARI 2017


SWING TRADE
4-8 MINGGU 



 INAF
Range Buy: Rp2,300-2,430
Take Profit: Rp3,900-4,100
Cut Loss: Rp2,290




AALI
Buy: Rp16,000
Take Profit: Rp17,000
Cut Loss: Rp15,600




TINS
Buy: Rp1,000-Rp1,015
Take Profit: Rp1,100-Rp1,140
Cut Loss: Rp960







ACES
Buy: Rp740-755
Take Profit: Rp810-830
Cut Loss: Rp715

  -----------------------------------------

FAST TRADE
1-2 HARI 

BEKS: Rp60-63
DKFT: Rp400-Rp402
LMAS Rp88
ARTI: Rp58-Rp60
TRAM: Rp256-Rp258
INCO: Rp2,540-Rp2,560



Take Profit: 4%-5%
Cut Loss: 2%-3%


!Gunakan Maksimal Hanya 20% Dari Total Dana Anda Dalam Melakukan Fast Trade!




"The Stock Market is A Device For Transferring Money The Impatient To The Patient"
-Warren Buffet-

--------------------------------------------------------------------------------


DISCLAIMER ON:
Segala keputusan investasi kembali ke masing-masing investor dalam pengambilan keputusan. Kami tidak melakukan pemaksaan atas transaksi yang dilakukan investor dan tidak bertanggung jawab atas segala kerugian.
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Follow us on Twitter: @Republik_Invest
Join Our Group on Whatsapp for Live Trade Guidance
 085781739301

Post a Comment

 
Top